Saturday, October 29, 2011

Fakta Seputar Air Minum Isi Ulang


Banyak penelitian yang dilakukan oleh Dinas kesehatan dari berbagai kota di Indonesia terhadap kualitas air minum dari depo air minum isi ulang. Hasilnya adalah banyaknya ditemukan bakteri E coli dalam air minum tersebut.
Benarkah demikian adanya ?
Benar, walaupun tidak semua depo air minum isi ulang mengandung bakteri. Penyebab adanya bakteri E coli adalah:
1.       Penggunaan Ultraviolet yang tidak sesuai antara kapasitas dan kecepatan air yang melewati penyinaran Ultraviolet tersebut. Akibat air terlalu cepat, maka bakterinya tidak mati. Idealnya, untuk depo air minum isi ulang kapasitas Ultraviolet minimal adalah Tipe 5 GPM atau daya lampu 30 Watt dan kecepatan air yang melewati UV tersebut adalah 19 liter (1 Galon) per 1 menit 15 detik. (Jangan lebih cepat dari itu).
2.       Kurangnya kebersihan depo dan lingkungan sekitarnya.
3.       Karena keterbatasan modal, banyak yang membeli paket depo yang berharga murah dengan peralatan dibawah Standar Minimum peralatan. Antara lain, minimal menggunakan tabung berisi media pasir silika, karbon aktif, Ultraviolet minimal Tipe 5 GPM dan penyaringan Micro Filter / Filter Sedimen berukuran mulai 10 mikron s/d 01 micron.
4.       Kurangnya kesadaran pemilik depo untuk memeriksakan deponya 3 bulan sekali ke Dinas kesehatan setempat.
Dinas Kesehatan setempat sebaiknya proaktif memeriksa depo air minum di Wilayah kerjanya masing-masing agar kualitas depo air minum tetap terjaga dan secara tidak langsung justru memperbaiki citra depo air minum isi ulang tersebut yang sudah terlanjur negatif.
Semoga menjadi ilmu pengetahuan yang berharga bagi yang sudah memiliki depo dan bagi yang akan memulai usaha ini, agar jangan membeli peralatan dibawah standar minimum seperti yang saya sebutkan di atas.

No comments:

Post a Comment